
Harga Piring Anyam Pada awalnya, orang orang pada jaman dulu menelan pada atas daun atau bahkan tidak menggunakan alas. Kemudian pada abad terhadap 15, manusia orang eropah menggunakan kayu yang dilubangi untuk menaruh camilan. Sebelumnya mereka menggunakan roti yg dilubangi, namun kue yang dilubangi tidak dapat menahan kuah camilan dg cukup lama. Serta akhirnya melahap di atas kayu yang tengahnya dibentuk lubang melengkung membentang satu buah kebiasan serta dianggap lagi baik. Seiring perkembangan zaman, piring kayu digantikan dengan piring seng, keramik serta melamin. grosir piring lidi anyaman rotan bambu hemat. Sesuai bikin acara menelan makan keluarga sehingga tiada butuh sibuk sibuk harus cuci piring. Piring anyaman tersusun sekitar bambu yg dicat dg pelitur warna kayu dimana ukuran piring anyaman tentang bambu ialah garis tengah 24 - 25cm. Anyaman rapi, lapis vernish pelitur. Umum disajikan dirumah menelan atau direstoran dimana piring rajutan bambu ini pada jadikan sebagai alas santapan, oleh karena itu makanan harapannya terlihat segar dan alami. piring lidi rajutan bagi acara hajatan atau ruang makan sendiri. Sangat berkualitas terbaik karena tersusun sekitar plastik yg tahan lama. Sehingga harapannya kuat serta kokoh waktu pemakaian nya. Umum di pakai pada rumah warung makan, tinggal dikasih layer kertas daun pisang. Sehingga lagi simple tanpa kudu mencuci piring. Selain itu samping lain yang menonjol adalah keunikan ketika memakai piring rajutan berbahan pangkal plastik ini.
Lewat oleh-oleh piring lidi ini dia menularkan ilmu melalui program kemitraan. Setelah ada kerja sama pembelajaran, calon mitra yaitu perajin piring lidi dapat menyetorkan piring lidi hasil kerajinannya untuk dipasarkan. Pascapelatihan, waktu berikut ini sirin sudah memiliki mitra perajin dg jumlah lebih tentang 500 manusia yang tercecar di aneka wahana. Sebagian dari mitra yang sudah disebutkan rutin menyetorkan oleh-oleh piring lidi sehingga dia-dia mampu berdaya secara ekonomi.
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |















0 komentar:
Posting Komentar